Tumbang satu-satu belantaraku hilang
hutan merunduk tanah menangis
angin bertiup pilu gelisah lewat mencari
rindu gesekan dedaunan
berebut ombak puas menelan pesisir
muntahkan sampah, sampah
bawa kesedihan suaranyapun lara
bagai tangis berjuta marah
bodohnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
rakusnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
bodohnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
rakusnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
rakusnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
memangsa hidupnya sendiri. . . . .
dengar hingar bingar sesak nafas memburu
mencari sisa hidup
raung mesin di jalan menggilas ganas
menelan jerit raung papan
malangnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
kejamnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
malangnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
kejamnya. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
manusia. . . . . (belantara hilang, tanahku menangis)
memangsa saudara sendiri. . . . .
Tidak ada komentar
Posting Komentar